PERAN GURU DALAM MEMBANGUN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

Penulis

  • Annisa Armadani University Of Muhammadiyah Gresik
  • Yudhi Arifani Universitas Muhammadiyah Gresik

Kata Kunci:

Peran guru, kecerdasan emosonal

Abstrak

Kecerdasan emosional dapat diartikan sebagai kemampuan memahami, menggunakan, dan mengelola emosi pada diri sendiri dengan baik. Permasalahan-permasalahan seperti malas, berkelahi, berkata kasar, kurangnya motivasi, bahkan bulliying bisa terjadi karena peserta didik belum bisa mengendalikan emosinya sendiri. Dengan demikian, guru dalam mengembangkan kepribadian peserta didik diharapkan tidak hanya fokus mencerdaskan intelektual saja tetapi juga mencerdaskan emosional peserta didik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peran guru sebagai model dan teladan, sebagai pembimbing, dan sebagai penasehat dalam membangun kecerdasan emosional peserta didik sekolah dasar. Jurnal penelitian ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan yang menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dari hasil perolehan data di lapangan. Teknik analisis data menggunakan model analisis data Miles and Huberman dengan langkah-langkah kondensasi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan data dilapangan, dapat disimpulkan bahwa guru semaksimal mungkin berperan baik dalam dalam membangun kecerdasan emosional peserta didik. Guru sebagai teladan memberikan contoh yang baik dalam hal berbicara, berperilaku, berpakaian, mengikuti shalat berjamaah, menunjukkan motivasi yang tinggi, dan membina hubungan baik dengan orang lain. Sebagai pembimbing, guru mendampingi dan mengarahkan siswa dalam kegiatan rutin di sekolah, seperti membiasakan antre di kantin dan membuang sampah, serta membantu siswa mengatasi masalah emosional. Sebagai penasihat, guru selalu memberikan nasihat yang baik kepada siswa yang bermasalah, seperti yang nakal, sering bertengkar, atau kurang motivasi, serta memberikan motivasi kepada siswa yang tidak memiliki masalah.

Referensi

Abdussamad, Zuchri. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Syakir Media Press.

Al Idrus, S.F. Ilmi, dkk. (2020). “Pengembangan Kecerdasan Emosional Peserta Didik di Sekolah Dasar Melalui Pendidikan Karakter”. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia. 4(1):138.

Awang, Immanuel Sairo, dkk. (2019). “Kecerdasan Emosional Peserta Didik Sekolah Dasar”. 6(1):42-43.

Harahap, Nursapin. (2020). Penelitian Kualitatif. Sumatra Utara: Wal ashri Publishing.

Hardani, dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu Group.

Hidayat, Rahmat dan Abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan Konsep Teori dan Aplikasinya. Medan : LPPP

Kamal, Muhiddinur. (2018). Guru: Suatu Kajian Teoritis dan Praktis. Lampung: Aura.

Kusumastuti, Adi dan Ahmad Mustamil Khoiron. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: LPSP.

Kartono, Kartini. (2006). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung:Alumni Madar Maju.

Nurhidayah. (2017). Psikologi Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang

Saparwadi dan Ahmad Sakhrandi. (2021). “Mengenal Konsep Daniel Goleman dan Pemikirannya Tentang Kecerdasan Emosional”. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam. 1(1):24.

Susanto, Heri. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat

Sopian, Ahmad. 2016. “Tugas, Peran, dan Fungsi Guru dalam Pendidikan”. Jurnal Tarbiyah Islamiyah.1(1):88.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-06-28

Terbitan

Bagian

Articles Jurnal Cerdas Proklamator